My Love my Family Slideshow: Fahry’s trip from Pekanbaru, Sumatra, Indonesia to was created by TripAdvisor. See another Indonesia slideshow. Create your own stunning slideshow with our free photo slideshow maker.

Senin, 13 Juni 2011

Ketika Duka Harus Ku Rasa

ffiiiiiuuuhhhh.....
Bismillahirrahmanirrahimm...

Begitu berat sebenarnya untuk menulis kisah duka ini.
namun q merasa harus mencurah'kannya agar beban ini sedikit berkurang.
kisah ini sangat mengejut'kan dan sungguh sangat sulit untuk bisa q percaya.
namun ini lah semuanya. yang kuasa sudah menunjukkan kebesaranya terhadap kami sekeluarga.

hari sabtu (16/04)  yang seharusnya menjadi akhir pekan yg sejahtera bagi keluarga kami. namun sayang, harus berubah sunyi dan begitu kelabu karena musibahitu.
yaappp...musibah yang membuat q dan adik beserta kaka q harus kehilangan mama tercinta.

tak ada tanda atau firasat buruk apapun yg kami (keluarga) rasakan. semua berjalan seperti biasanya.
hanya saja ketika sore sekitar jam 15.30 ibunda tercinta q memang mengalami sesak nafas. namun itu cepat di atasi dan di obati.  bahkan menurut cerita papa, mama masih sempat buang angin (kentut) dan tertawa ria dengan kk, adik dan papa. karena yg ada dirumah kebetulan hanya mereka saja. sedang'kan q berada dikota lain karena sedang melaksana'kan kuliah.

semua kembali seperti biasanya. mama kembali ke kamarnya dibantu dengan papa karena ia masih lemah.  papa juga sempat bercerita kalau dia sempat minta izin untuk melaksanakan sholat magrib di masjid. karena itu memang sudah kebiasaan papa sejak masih kecil sampai sekarang.  mama pun mengizin'kan papa untuk kemesjid untuk melaksana'kan shlat magrib. sepulangnya dari masjid, papa sempat melihat dan bertanya kondisi mama. dan mama kelihatannya baik2 saja. bahkan mama sempat minta di pijit punggungya sama papa karena mereka memang sering bergantian memijit apa bila sedang capek.  namun sayang, ternyata papa tertipu dengan itu semua.

sebernya mama sudah sangat pucat dan sangat lemah, hanya saja mama tidak mau memberitahunya. dan papa menyadarinya setelah melihat langsung wajah mama yg sangat pucat dan lemah.
dan tiba2 kejadian tadi sore terulang kembali. namun kali ini mama q tercinta sudah tidak bisa untuk ditolong lagi. aku yg hanya diberi kabar lewat telefon genggam oleh adik q langsung linglung tidak tahu harus berbuat apa.

semua no telpon yg aku hubungi semuanya tidak diangkat.
dalam cemas aku terus menangis dan berdoa agar mama baik2 saja. namun itu tidak sesuai dengan harapan q.
tepat jam 19.45, papa menelpon aku untuk memberi kabar akan keadaan mama.

dalam kebingungan aku akhirnya tersadar dengan deringan telpon dr papa.  sungguh bagai disambar petir dan dihanyutkan oleh lahar yg begitu panas, aku mendengar kabar yg bukan aku harap'kan.  sungguh q ledak'kan semua amarah yg tertahan, gejolak yg tertunda, kumaki dunia karena tidak percaya ini memang terjadi.  aku menangis sejadi2nya dlm lamunan.   walaupun diluar begitu tenang, namun didalam aku seperti orang yg tersesat dikeramaian dan tak tentu arah pulang.

sungguh berita duka yang tak ingin q cicipi, namun harus tetap q rasa.

saat lebaran terakhir bersama mama....
itu tak'kan terlupakan

2 komentar:

  1. Wah, curahan hatinya bagus, Ri. Eri harus terus menulis seperti ini. Blognya juga lebih bagus dari pada yang kemarin tuh. Selamat atas kreatifitas menulisanya. Semoga kelak lebih sukses dari pada Papa, amin.

    BalasHapus
  2. kami turut berduka bg... :D
    tapi walau macam mne pun semangat bg...
    doain aja beliau diterima di sisi tuhan...
    amieennnn.........
    keren !!!!!!

    BalasHapus